This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Makalah Pribadi Unggul,Santun Dan Malu



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia. Kehidupan dunia akan hancur dan agama juga menjadi lemah di atas kebongan, khianat serta perbuatan curang. Karena mulianya orang yang jujur, baik di sisi Allah maupun di sisi manusia, kejujuran harus ditegakkan meskipun berat dan susah. Ungkapan tentang “orang jujur akan hancur” merupakan keliru. Allah SWT menyifatkan diri-Nya dengan kejujuran. Ini merupakan bukti kesktian jujur.
Keujuran dapat membuat hati kita nyaman dan tenteram. Ketika berkata jujur, tidak akan ada ketakutan yang mengikuti atau bahkan kekhawatiran tentang terungkapnya sesuatu yang tidak dikatakan.
Akan tetapi, saat ini kejujuran dalam penerapan kehidupan sehari-hari masih kurang seperti perilaku mencontek yang seolah lazim bagi anak-anak dibangku sekolah.










BAB II
PEMBAHASAN

Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu
                Mari kita lihat lingkungan sekitar, banyak orang berprilaku buruk dalam kehidupannya. Mereka melakukan dosa dan maksiat tanpa rasa malu. Lalu, apakah mereka akan hidup bahagia ? Jawabannya tentu tidak, sebaliknya mereka akan merasa resah. Kebahagiaan dan ketentraman akan mudah diraih dengan berakhlak mulia seperti jujur, santun, dan malu berarti telah mengasah diri sebagai pribadi yang unggul. kita harus berprilaku mulia di berbagai lingkungan.
  • Jujur
·         Dalam bahasa Arab, jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq yang artinya benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran. Jujur merupakan induk dari sifat-sifat terpuji (mahmudah). Jujur juga disebut dengan benar atau sesuai dengan kenyataan.
·         Jujur adalah mengatakan sesuatu apa adanya. Jujur lawannya dusta. Berdusta adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Adapula yang berpendapat bahwa jujur itu tengah-tengah antara menyembunyikan dan terus terang. Dengan demikian, jujur berarti keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi kalau suatu berita  sesuai dengan  keadaan yang ada, maka dikatakan benar atau jujur, tetapi kalau tidak maka dikatakan dusta.
·         B.     Pentingnya Perilaku Jujur
·         Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Pemilik kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan.
·         Syari’at Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat jujur dalam segala keadaan, walaupun secara lahir kejujuran tersebut akan merugikan diri sendiri. Allah SWT telah berfirman dalam Surat An-Nisaa Ayat 135 yang berbunyi:

·         ۞يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٰمِينَ بِٱلۡقِسۡطِ شُهَدَآءَ لِلَّهِ وَلَوۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمۡ أَوِ ٱلۡوَٰلِدَيۡنِ وَٱلۡأَقۡرَبِينَۚ إِن يَكُنۡ غَنِيًّا أَوۡ فَقِيرٗا فَٱللَّهُ أَوۡلَىٰ بِهِمَاۖ فَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلۡهَوَىٰٓ أَن تَعۡدِلُواْۚ وَإِن تَلۡوُۥٓاْ أَوۡ تُعۡرِضُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٗا ١٣٥
·          
·         Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar-balikan ( kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” ( Q.S. An- Nisaa’ : 135 ),.
·                    
·         Allah selalu memerintahkan kita untuk berlaku benar baik dalam perbuatan maupun ucapan, sebagaimana firman-Nya :
·         يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَكُونُواْ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ ١١٩ ,
·         Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar” ( Q.S. At-Taubah : 119 )
·                    
·         Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagai sesorang yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yan,g ada pada batinnya. Ketika berani mengatakan “tidak” untuk korupsi, maka ia harus berusaha menjauhi korupsi, bukan malah hanya mengatakan tetapi ia sendiri melakukan korupsi.
·         Kejujuran merupakan ciri-ciri orang beriman sedangkan lawannya dusta merupakan sifat orang yang munafik. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw :
·          
·         Artinya : “Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Muhammad saw. Bersabda “Tanda orang munafik itu ada 3, yaitu : Apabila berbicara dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila dipercaya khianat.” (HR. Bukhari Muslim)
·         ,
·         Allah Swt. Menegaskan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya).
·          
·         قَالَ ٱللَّهُ هَٰذَا يَوۡمُ يَنفَعُ ٱلصَّٰدِقِينَ صِدۡقُهُمۡۚ لَهُمۡ جَنَّٰتٞ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدٗاۖ رَّضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُۚ ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ ١١٩
·         Artinya : “Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar" ( Q.S al-Maidah : 119 )

      Seseorang bisa dikatakan jujur apabila berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. Kejujuran diperlukan dalam kehidupan. Karena jika kita membiasakan diri hidup jujur maka kehidupan kita akan bahagia, harmonis, dan tentram.
      Jika kita terbiasa melakukan kecurangan dan kebohongan maka kehidupan manusia akan terasa rumit, sulit, dan permasalahan menjadi tak berujung.
      Kita harus membiasakan diri dengan sikap jujur dan menjauhi kebohongan. Bagaimana cara menanamkan kejujuran dalam diri? Caranya adalah dengan melatih diri terus menerus berkata sesuai kenyataan. Sikap terpuji tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi perlu pembiasaan.
      Sudahkah kalian membiasakan diri bersikap jujur? Anak muda adalah calon pemimpin yang berakhlak mulia. Bangsa kita membutuhkan pemimpin yang berakhlak mulia, adil, dan jujur. Setiap janji harus ditepati karena janji adalah hutang.

          Seseorang disebut jujur apabila berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. kejujuran sangat diperlukan dalam kehidupan. jika kecurangan dan dusta merajalela maka akan terjadi kehancuran dan malapetaka. Bayangkan jika penduduk suatu negeri dihuni oleh mayoritas pendusta dan pembohong. Mereka saling memfitnah, menjatuhkan, dan mencurangi satu sama lain. Akhirnya mereka saling curiga dan terjadi krisis kepercayaan. Idealnya, sikap jujur harus dilatih dan dibiasakan sejak usia dini, sebab pada usia dini seorang anak akan sangat mudah dididik dan dilatih.oleh karena itu kita harus bersikap jujur mulai sekarang, perhatikanlah QS. Ali Imran/3:77 berikut ini :

 
Ayat di atas menjelaskan bahwa orang-orang yang ingkar janji akan terkena pedihnya azab dar Allah. Swt

Kisah Teladan Mengenai Jujur
Khalifah Umar Dan Gadis Jujur 


             Khalifah Umar bin Khattab sering melakukan ronda malam sendirian. Sepanjang malam ia memeriksa keadaan rakyatnya langsung dari dekat. Ketika melewati sebuah gubuk, Khalifah Umar merasa curiga melihat lampu yang masih menyala. Di dalamnya terdengar suara orang berbisik-bisik.

Khalifah Umar menghentikan langkahnya. Ia penasaran ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Dari balik bilik Kalifah umar mengintipnya. Tampaklah seorang ibu dan anak perempuannya sedang sibuk mewadahi susu.
"Bu, kita hanya mendapat beberapa kaleng hari ini," kata anak perempuan itu.
"Mungkin karena musim kemarau, air susu kambing kita jadi sedikit."
"Benar anakku," kata ibunya.
"Tapi jika padang rumput mulai menghijau lagi pasti kambing-kambing kita akan gemuk. Kita bisa memerah susu sangat banyak," harap anaknya
"Hmmm....., sejak ayahmu meninggal penghasilan kita sangat menurun. Bahkan dari hari ke hari rasanya semakin berat saja. Aku khawatir kita akan kelaparan," kata ibunya.
Anak perempuan itu terdiam. Tangannya sibuk membereskan kaleng-kaleng yang sudah terisi susu.

"Nak," bisik ibunya seraya mendekat. "Kita campur saja susu itu dengan air. Supaya penghasilan kita cepat bertambah."
Anak perempuan itu tercengang. Ditatapnya wajah ibu yang keriput. Ah, wajah itu begitu lelah dan letih menghadapi tekanan hidup yang amat berat. Ada rasa sayang yang begitu besar di hatinya. Namun, ia segera menolak keinginan ibunya.


"Tidak, bu!" katanya cepat.

"Khalifah melarang keras semua penjual susu mencampur susu dengan air." Ia teringat sanksi yang akan dijatuhkan kepada siapa saja yang berbuat curang kepada pembeli.

"Ah! Kenapa kau dengarkan Khalifah itu? Setiap hari kita selalu miskin dan tidak akan berubah kalau tidak melakukan sesuatu," gerutu ibunya kesal.

"Ibu, hanya karena kita ingin mendapat keuntungan yang besar, lalu kita berlaku curang pada pembeli?"

"Tapi, tidak akan ada yang tahu kita mencampur susu dengan air! Tengah malam begini tak ada yang berani keluar. Khalifah Umar pun tidak akan tahu perbuatan kita," kata ibunya tetap memaksa.

"Ayolah, Nak, mumpung tengah malam. Tak ada yang melihat kita!"

"Bu, meskipun tidak ada seorang pun yang melihat dan mengetahui kita mencampur susu dengan air, tapi Allah tetap melihat. Allah pasti mengetahui segala perbuatan kita serapi apa pun kita menyembunyikannya, "tegas anak itu. Ibunya hanya menarik nafas panjang.

Sungguh kecewa hatinya mendengar anaknya tak mau menuruti suruhannya. Namun, jauh di lubuk hatinya ia begitu kagum akan kejujuran anaknya.

"Aku tidak mau melakukan ketidak jujuran pada waktu ramai maupun sunyi. Aku yakin Allah tetap selalu mengawasi apa yang kita lakukan setiap saat,"kata anak itu.

Tanpa berkata apa-apa, ibunya pergi ke kamar. Sedangkan anak perempuannya menyelesaikan pekerjaannya hingga beres.

Di luar bilik, Khalifah Umar tersenyum kagum akan kejujuran anak perempuan itu.

" Sudah sepantasnya ia mendapatkan hadiah!" gumam khalifah Umar. Khalifah Umar beranjak meniggalkan gubuk itu.Kemudian ia cepat-cepat pulang ke rumahnya.

Keesokan paginya, khalifah Umar memanggil putranya, Ashim bin Umar. Di ceritakannya tentang gadis jujur penjual susu itu.

" Anakku, menikahlah dengan gadis itu. Ayah menyukai kejujurannya, " kata khalifah Umar. " Di zaman sekarang, jarang sekali kita jumpai gadis jujur seperti dia. Ia bukan takut pada manusia. Tapi takut pada Allah yang Maha Melihat."

Ashim bin Umar menyetujuinya.

Beberapa hari kemudian Ashim melamar gadis itu. Betapa terkejut ibu dan anak perempuan itu dengan kedatangan putra khalifah. Mereka mengkhawatirkan akan di tangkap karena suatu kesalahan.

" Tuan, saya dan anak saya tidak pernah melakukan kecurangan dalam menjual susu. Tuan jangan tangkap kami....," sahut ibu tua ketakutan.

Putra khalifah hanya tersenyum. Lalu mengutarakan maksud kedatangannya hendak menyunting anak gadisnya.

"Bagaimana mungkin?

Tuan adalah seorang putra khalifah , tidak selayaknya menikahi gadis miskin seperti anakku?" tanya seorang ibu dengan perasaan ragu.

" Khalifah adalah orang yang tidak membedakan manusia. Sebab, hanya ketawakalanlah yang meninggikan derajad seseorang disisi Allah," kata Ashim sambil tersenyum.

" Ya. Aku lihat anakmu sangat jujur," kata Khalifah Umar.

Anak gadis itu saling berpandangan dengan ibunya.

Bagaimana khalifah tahu? Bukankah selama ini ia belum pernah mengenal mereka.

" Setiap malam aku suka berkeliling memeriksa rakyatku. Malam itu aku mendengar pembicaraan kalian...," jelas khalifah Umar.

Ibu itu bahagia sekali. Khalifah Umar ternyata sangat bijaksana. Menilai seseorang bukan dari kekayaan tapi dari kejujurannya.

Sesudah Ashim menikah dengan gadis itu, kehidupan mereka sangat bahagia. Keduanya membahagiakan orangtuanya dengan penuh kasih sayang. Beberapa tahun kemudian mereka dikaruniai anak dan cucu yang kelak akan menjadi orang besar dan memimpin bangsa arab.

  •  Santun

      
             Santun adalah berkata lemah lembut serta  bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah lembut , tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal yaitu santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah Swt menyukai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut.

Hadits ibnumajah 4178

حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ الْهَرَوِيُّ حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ الْفَضْلِ الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا قُرَّةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا أَبُو جَمْرَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْأَشَجِّ الْعَصَرِيِّ إِنَّ فِيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ الْحِلْمَ وَالْحَيَاءَ

Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yg dicintai oleh Allah; sifat santun & malu.
[
HR. ibnumajah No. 4178]


Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari-hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun.

            Sebaliknya, jika berprilaku tidak sopan, maka orang lain tidak akan menghargai dang menghormati kita. Pergaulan sesama pelajar di sekolah akan harmonis dan indah jika dihiasi sikap santun. Misalnya menyapa teman dengan ucapan “ assalamu’alaikum” sambil tersenyum, menghormati kakak kelas, dan menyayangi adik kelas dengan cara peduli kepada mereka.
Allah Swt. Memerintahkan aar bertutur kata yang baik kepada sesama manusia, sebagaiman firman Allah Swt. QS. Al-Baqarah/2:83

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ

Artinya : Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
Melalui ayat tersebut Allah.Swt memerintahkan kepada kita untuk bertutur kata yanng baik kepada manusia. Teman, kerabat, keluarga, Bapak/Ibu guru, dan orang tua wajib diperlakukan dengan baik.
Melalui video kita jugadapat mengetahu mengenai apa itu santun berikut adalah video “Sejauh Mana Kamu Tahu Tentang Sopan Santun ? “

Banyak manfaat yang bisa dperoleh dari sikap sopan santun, di antaranya :
a.    Mudah diterima oleh lain. Sikap santun akan menjadikan orang disenangi orang lain.
b.    Menunjang kesuksesan. Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukkannya.
c.    Dicintai allah Swt. Dan Rasul-Nya. Allah.Swt mencintai hamba-Nya yang memiliki sikap sopan santun.

MALU

Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merrupakan sifat bawaan dan nuga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu perlu usaha, latihan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita perhatikan hadits berikut :

           Dari Abu Hurairah dan Nabi saw. Beliau bersabda : “Iman adalah pokonya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabangnya iman. (H.R.Muslim) “
Selama rasa malu masih terpelihara dengan baik, maka seseorang akan hidup dalam kebaikan. Sebaliknya, apabila seseorang tidak lagi memiliki rasa malu maka ia kan hidup dalam keburukan.

Ada beberapa manfaat dari sifat malu, di antaranya :
a. Mencegah dari perbuatan tercela,b. Mendorong berbuat kebaikan.
c. Mengantarkan seseorang meuju jalan yang diridai Allah Swt.














BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Ucapan yang baik dan niat tulus akan menjadi semakin indah jika ada wujud amal dalam kenyataan. Jujur dalam perbuatan artinya memperlihatkan sesuatu apa-adanya, tidak berbuat basa basi , tidak membuat-buat, tidak menambah atau mengurangi. Apa yang ia yakini sebagai kejujuran dan kebenaran, ia jalan dengan keyakinan kuat dan Allah selalu membalas perbuatan dengan ganjaran yang setimpal.


Pesan
Mari mulai jujur untuk diri sendiri, kejujuran membuat hati menjadi tenang. Kami sangat berharap untuk memberikan kritik dan saran yang membangun . Kami ucapkan terimakasi pada pembaca sekalian, kemampuan kami tidak apa-apa tanpa dukungan sekitar, guru, dan ridha Allah Swt.